
Hanya franc Swiss dan rubel Rusia yang menguat dari dolar AS, masing-masing 0,09 persen dan 0,01 persen. Sedangkan poundsterling Inggris stagnan. Di dalam negeri, pelemahan rupiah pagi ini bertepatan dengan akan digelarnya sidang sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Meski begitu, Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menilai sentimen tersebut sejatinya tidak begitu mempengaruhi rupiah, meski mata uang Garuda melemah pagi ini. "Kalau jadi sentimen khusus sepertinya tidak, cenderung lebih besar pengaruh dari luar," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (14/6). Menurut Lukman, pergerakan rupiah hari ini masih terpengaruh oleh dolar AS yang masih kuat, namun sudah mulai menurun perlahan. Pasalnya, ada sentimen ekspektasi pasar yang menginginkan bank sentral AS, The Federal Reserve menurunkan tingkat bunga acuannya pada bulan ini. Selain itu, ada pengaruh juga dari perang dagang AS-China yang masih terus berlangsung. Meski, belum ada sentimen baru yang dikeluarkan masing-masing pemerintah kedua negara. Lebih lanjut, ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.250-14.325 per dolar AS pada hari ini dengan kecenderungan melemah. (uli/agt)
from CNN Indonesia http://bit.ly/31AL0xN
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perang Dagang Tekan Rupiah ke Rp14.286 per Dolar AS"
Post a Comment