
"Kita tahu apa yang terjadi pada penerbangan domestik. Di satu sisi, ada kenaikan harga tiket. Di sisi lain, transportasi untuk darat juga semakin bagus, sehingga konsumen mempunyai pilihan untuk menggunakan moda transportasi yang lebih banyak," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (2/5).
BPS juga mencatat jumlah penumpang penerbangan domestik pada April 2019 merosot 6,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang masih mencapai 6,03 juta.
Secara keseluruhan, pertumbuhan jumlah penumpang pesawat domestik pada periode Januari-April 2019 juga merosot 20,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni menjadi 23,98 juta.
Berdasarkan data BPS, kenaikan tarif angkutan udara masih terjadi hingga Mei 2019 di mana andil angkutan udara mencapai 0,02 dari inflasi bulanan Mei 2019 yang tercatat 0,68 persen. Secara tahunan, andil tarif angkutan udara juga mencapai 0,3 dari inflasi tahunan Mei 2019 yang sebesar 3,32 persen.
Penurunan juga terjadi pada jumlah penumpang penerbangan internasional pada April 2019 sebesar 1,54 persen menjadi 1,49 juta penumpang. Jika dibandingkan Maret 2019, jumlah penumpang penerbangan internasional juga turun 3,44 persen.
Namun, secara kumulatif, jumlah penumpang penerbangan internasional pada periode Januari - April 2019 masih tumbuh 3,21 persen menjadi 5,9 juta penumpang.
[Gambas:Video CNN]
Turunnya jumlah penumpang angkutan udara domestik dan internasional berimbas pada menurunnya tingkat hunian kamar hotel yang merosot.
Tercatat, tingkat hunian kamar hotel berbintang pada April 2019 sebesar 53,9 persen atau turun 3,53 poin dari periode yang sama tahun lalu.
(sfr/bir)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2I4T7KZ
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Penumpang Pesawat April 2019 Rontok, Tersisa 5,66 Juta Orang"
Post a Comment