
Maskapai Lion Air, AirAsia, Garuda Indonesia, dan Citilink menegaskan akan mematuhi instruksi pengalihan penerbangan rute domestik tersebut. Staf Komunikasi Lion Air Danang Mandala Prihantono mengatakan peralihan rute akan berlaku efektif per 1 Juli 2019.
"Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group akan beroperasi di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, efektif 1 Juli 2019 hingga pemberitahuan lebih lanjut (until further notice)," tulis Danang dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (25/6).
Lion Air akan menyediakan 26 frekuensi penerbangan pulang pergi setiap harinya dengan 10 kota tujuan berbeda. Lion Air juga akan menggunakan pesawat baru, yakni Boeing 737-900ER (215 kursi kelas ekonomi) atau Boeing 737-800NG (189 kursi kelas ekonomi).
Tak hanya Lion Air, maskapai asal Malaysia, AirAsia juga menyatakan kesanggupannya memindahkan rute penerbangan Bandung-Denpasar menjadi Kertajati-Denpasar pulang pergi. Bahkan, pengalihan penerbangan dilakukan lebih cepat, yaitu mulai 30 Juni 2019.
"Dengan beroperasinya Kertajati, kami harus pindah. Jadi nanti orang Bandung yang mau ke Bali naiknya tidak bisa dari Bandara Husein Sastranegara lagi, tapi dari Bandara Kertajati," kata Direktur Utama AirAsia Dendy Kurniawan.
Tak hanya mengalihkan rute, AirAsia juga bakal membuka rute baru yang siap menjelajah langit Kertajati, yakni rute Surabaya-Kertajati. Jadwal penerbangan perdana juga akan berlaku mulai Minggu, 30 Juni nanti.
Menurut dia, Bandara Kertajati telah siap dari sisi infrastruktur bandara. Meskipun, masih memiliki keterbatasan akses dari kota besar terdekat seperti Bandung. Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah untuk segera merampungkan Jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) untuk meningkatkan akses penumpang dari Bandung ke Bandara Kertajati.
"Kalau menggunakan jalan biasa membutuhkan waktu 2 jam 30 menit, itu kalau tidak macet. Tentunya, ini akan jadi PR bagi orang yang ingin pergi dari atau ke Bandung. Penumpang juga punya opsi lain, kalau membutuhkan waktu 2,5 jam kenapa tak lewat Jakarta saja. Ini masukan nyata yang kami dapat dari penumpang," tuturnya.
Tak hanya jalan tol, ia berharap pemerintah bisa menyediakan akses kereta bandara. Sebab, akses kereta akan mempersingkat waktu dibandingkan jalur tol, sehingga menggairahkan masyarakat untuk terbang dari Kertajati ketimbang ke Bandara Soekarno-Hatta maupun Bandara Halim Perdana Kusuma.
Sebab, ke depannya Bandara Kertajati akan bersaing dengan fasilitas Tol Jakarta - Cikampek elevated II dan kereta cepat Jakarta-Bandung jika dua fasilitas tersebut resmi beroperasi.
"Kalau ke Jakarta lewat Tol Cikampek memang masih macet karena pembangunan tol elevated (layang) belum selesai jadi memang kendala. Tetapi kalau selesai dan ada kereta cepat Jakarta-Bandung selesai tentunya ini akan jadi alternatif," katanya.
[Gambas:Video CNN]
Selain dari sisi akses, Dendy menuturkan Bandara Kertajati juga membutuhkan pengembangan dari sisi infrastruktur pendukung, seperti hotel, tempat makan, dan lainnya.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, sejak diresmikan pada Juni 2018 lalu, terdapat lima maskapai penerbangan yang melayani penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati.
Kelima maskapai itu meliputi, Garuda Indonesia (Kertajati-Balikpapan, Kertajati-Lampung), Citilink Indonesia (Kertajati-Surabaya, Kertajati-Medan), Transnusa (Kertajati-Lampung, Kertajati-Semarang), Lion Air (Kertajati-Balikapapan, Kertajati-Meddinah), dan Wings Air (Kertajati-Yogyakarta, Kertajati-Halim).
Bandara Kertajati sendiri diresmikan pada Mei 2018 oleh Presiden Joko Widodo. Bandara yang terletak di Majalengka ini memiliki kapasitas 5,6 juta penumpang per tahun. Pembangunannya sendiri menelan investasi sebesar Rp2,6 triliun. (ulf/bir)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2IENW4N
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Maskapai Siap 'Lepas Landas' dari Bandara Kertajati"
Post a Comment