
Ketua KPPU Kurnia Toha mengatakan saat ini hanya ada dua grup maskapai besar di Indonesia, yakni grup dari Garuda Indonesia dan Lion Air Group. Padahal, industri penerbangan akan lebih sehat jika banyak perusahaan yang bergerak di sektor tersebut.
"Kalau hanya ada dua pengusaha tentu tanpa mereka kerja sama pun akan ada koordinasi secara independen sehingga itu tidak akan tercipta usaha persaingan yang sehat, sangat sulit," ungkap Kurnia, Senin (10/6).
Artinya, masing-masing manajemen dalam dua grup maskapai penerbangan itu bisa dengan bebas menentukan harga jual tiket pesawat demi meraup untung sebesar-besarnya.
Sementara itu, jika semakin banyak perusahaan di satu sektor usaha, maka masing-masing perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan pangsa pasar atau konsumen sebanyak-banyaknya. Salah satu caranya adalah dengan menjual tiket dengan lebih murah.
"Jadi bagaimana caranya dengan harga yang lebih murah dan layanan bagus lalu ada inovasi, terang Kurnia.
Lebih lanjut ia menerangkan, walaupun setuju dengan rencana pemerintah terkait membuka pintu untuk maskapai asing, tapi Kurnia berharap industri penerbangan di Indonesia bisa lebih banyak diramaikan oleh perusahaan lokal.
"Pokoknya semakin banyak semakin bagus, tapi kalau dalam negeri bisa ya kami ingin maskapai dalam negerinya yang lebih banyak," ujar dia.
Diketahui, Garuda Indonesia saat ini membawahi beberapa maskapai, seperti Citilink Indonesia dan Sriwijaya Air. Sementara, Lion Air Group memiliki anak usaha yang terdiri dari Batik Air, Wings Air, dan Malindo Air.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kehadiran maskapai asing merupakan opsi terakhir pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat. Upaya itu akan dilakukan setelah semua strategi penurunan harga tiket sudah dilakukan pemerintah.
Saat ini, kata Budi, Kementerian Perhubungan masih fokus pada perbaikan dan efisiensi maskapai agar harga tiket pesawat terbang bisa ditekan.
"Prioritas kami tetap pada bagaimana maskapai melakukan improvement, lakukan efisiensi sehingga tarif itu tidak tinggi. Tapi kami tidak bisa menutup kalau memang opsi itu (investasi asing) ada, " tutur Budi.
Budi mengaku mendapatkan saran dari Presiden Jokowi untuk memberi kesempatan lebih luas kepada maskapai asing berkompetisi di dalam negeri. Wacana ini mulai dipublikasikan pada awal Juni kemarin. (aud/lav)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2MFJyXk
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "KPPU Nilai Kehadiran Maskapai Asing Bisa Turunkan Harga Tiket"
Post a Comment