
Mengutip AFP, Rabu (5/6), ekonomi terbesar dunia ke-11 itu mencatat defisit transaksi berjalan sebesar US$660 juta. Defisit itu banyak disumbang oleh sektor perdagangan. Surplus perdagangannya merosot jauh dari US$9,62 miliar menjadi US$5,67 miliar.
Penurunan surplus neraca dagang terjadi sejak China berselisih dagang dengan AS. China merupakan mitra dagang terbesar Korsel. China diketahui menyerap hingga seperempat barang dan jasa dari Korsel.
Selain neraca dagang, pada saat yang sama, pembayaran dividen Korsel ke luar negeri melonjak menjadi US$6,78 miliar, tertinggi kedua dalam sejarah Korsel. Tak heran, banyak pejabat mengklaim defisit yang dialami Korsel hanya bersifat musiman.
Kemarin, Bank of Korea (bank sentral Korsel) melaporkan pertumbuhan ekonominya susut 0,4 persen pada Maret 2019 dibandingkan kuartal sebelumnya. Koreksi tersebut menjadi kontraksi terbesar sejak akhir 2008 lalu saat krisis keuangan global.
(AFP/bir)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2wEQSHL
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Korsel Defisit Neraca Berjalan Pertama Kali dalam 7 Tahun"
Post a Comment