
Chief Marketing Officer dan Co-Founder Tiket.com Gaery Undarsa menjelaskan kenaikan itu bertumbuh 2,5 kali lipat dibanding penjualan pada periode lebaran tahun sebelumnya. Namun, ia enggan membeberkan nominal penjualan itu.
"Jadi di sini bisa dibilang, walaupun tiket mahal, kami bertumbuh 2,5 kali lipat," katanya, Senin (20/5).
Kondisi ini, lanjutnya, ditopang tambahan penjualan untuk tiket pesawat penerbangan internasional. Di samping itu, perseroan juga memperluas mitra hotel dari sebelumnya sebanyak 5.000 mitra hotel menjadi 10 ribu mitra hotel.
Pertumbuhan jumlah mitra ini berhasil mengerek pemesanan hotel sebesar 200 persen atau tumbuh hingga tiga kali lipat dari periode tahun sebelumnya.
Lebih lanjut ia mengklaim menawarkan harga yang lebih miring ketimbang kompetitor, khususnya penjualan pada destinasi favorit, seperti rute penerbangan Jakarta-Surabaya, Jakarta-Medan, dan Jakarta-Bali.
"Kami lebih murah di tiga destinasi ini dibandingkan kompetitor," imbuh dia.
Di sisi lain, masyarakat tetap memiliki kebutuhan terhadap perjalanan menggunakan pesawat. Dengan demikian, meskipun harga melonjak mereka tetap akan membeli di harga berapa pun.
"Menurut saya ketika orang perlu kebutuhan untuk pergi pasti mereka akan beli berapa pun juga. Apalagi kalau perusahaan, pemerintah, dan lain-lain. Mungkin yang berkurang adalah yang sifatnya untuk jalan jalan," katanya.
Tidak hanya penjualan tiket pesawat dan hotel, perseroan juga mencatat kenaikan pada penjualan tiket kereta. Ia menyebut pemesanan tiket kereta api meningkat 52 persen dibandingkan periode arus mudik tahun lalu.
"Kenaikan ini sejalan dengan prediksi dari Kementerian Perhubungan, yaitu arus mudik di darat akan meningkat sekitar 30 persen pada lebaran 2019," tuturnya.
Sebelumnya, masyarakat mengeluhkan lonjakan harga tiket sejak akhir tahun lalu. Kondisi ini memaksa pemerintah untuk merevisi batas atas tarif pesawat yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 106 Tahun 2019.
[Gambas:Video CNN]
Dalam aturan itu, pemerintah menetapkan tarif batas atas tiket pesawat turun mulai dari 12 persen hingga 16 persen. Penurunan batas atas 12 persen akan berlaku untuk rute-rute populer, seperti Jawa. Sementara, penurunan batas atas 16 persen berlaku untuk rute ke Jayapura.
Sebelumnya, Traveloka, salah satu kompetitor Tiket.com mengaku harga tiket pesawat yang mahal berdampak negatif pada volume penjualan kuartal I 2019, terutama tiket domestik.
Head of Growth Management Traveloka Iko Putera mengatakan penurunan terjadi di beberapa rute, khususnya tujuan Pontianak, Bali, dan beberapa kota di Pulau Jawa. Hanya saja, ia enggan menyebut angka penurunan secara rinci.
Iko hanya menjelaskan, porsi penjualan tiket pesawat di Traveloka saat ini masih mendominasi, yakni mencapai 67 persen dari total penjualan tiket transportasi lain.
"Data Badan Pusat Statistik (BPS) merefleksikan market, Traveloka mengalami penurunan. Saya tidak bisa berikan datanya tapi memang ada," ucap Iko, Selasa (14/5).
(ulf/bir)
from CNN Indonesia http://bit.ly/30xlsAN
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tarif Selangit, Penjualan Tiket.com Masih Melesat 150 Persen"
Post a Comment