Pagi hari ini, pergerakan mata uang utama Asia cenderung bervariasi. Terdapat mata uang yang melemah seperti won Korea Selatan sebesar 0,42 persen, peso Filipina sebesar 0,17 persen, dan ringgit Malaysia sebesar 0,04 persen.
Namun, terdapat pula mata uang yang menguat terhadap dolar AS seperti dolar Singapura sebesar 0,03 persen, baht Thailand sebesar 0,03 persen, dan yen Jepang sebesar 0,14 persen. Di sisi lain, dolar Hong Kong tak menunjukkan pergerakan terhadap dolar AS.
Sementara itu, mata uang negara maju terlihat menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,01 persen, euro menguat 0,03 persen, dan dolar Australia menguat 0,05 persen.
Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yahsyi mengatakan sejatinya rupiah memiliki katalis positif, yakni keputusan China untuk bertemu AS pada hari Jumat mendatang terkait masalah perang dagang yang kian memanas.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump berencana menaikkan bea masuk impor produk China dari 10 persen menjadi 25 persen dimulai pada Jumat pekan ini. Awalnya, China tak mau bertemu lagi dengan delegasi AS. Namun, kabar terakhir mengatakan, China mau bertemu dengan AS, sehingga itu melegakan pelaku pasar.
Oleh karenanya, tak heran jika kemarin pelaku pasar kembali 'pede' dengan Asia, sehingga rupiah dan mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS. Kendati demikian, ketenangan pasar ini hanya sementara. Sebab, pelaku pasar juga mengantisipasi pertemuan yang sedianya akan dihelat lusa tersebut.
"Tapi setidaknya kalau menimbang pergerakan kemarin, rupiah hari ini masih cenderung stabil. Kalau pun terdepresiasi, peluangnya tidak terlalu dalam sehingga rupiah bisa di rentang Rp14.250 hingga Rp14.330 per dolar AS," ujar Dini kepada CNNIndonesia.com, Rabu (8/5).
[Gambas:Video CNN] (glh/agi)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2VP3wSF
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Pagi Ini Kembali Lunglai Nyaris Rp14.300 per Dolar AS"
Post a Comment