
Selain itu, ada pula kontribusi pertumbuhan dari indikator ekspor dan investasi yang tengah digenjot oleh pemerintah melalui berbagai kebijakan. "Dengan mempertimbangkan potensi tersebut, pemerintah mengusulkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen sampai 5,6 persen," katanya dalam rapat paripurna tersebut. Target pertumbuhan ekonomi itu lebih tinggi dari target tahun ini sebesar 5,3 persen dan realisasi 2018 sebesar 5,17 persen. Sementara indikator inflasi ditargetkan berada di kisaran 2 persen sampai 4 persen atau sedikit lebih rendah dari target tahun ini sebesar 3,5 persen. Kemudian tingkat bunga SPN tiga bulan sebesar 5,0-5,6 persen. Tingkat SPN tersebut lebih lebar ketimbang tahun ini yang sebesar 5,3 persen.
Untuk nilai tukar rupiah, sepanjang tahun depan pemerintah mematok kisaran Rp14-15 ribu per dolar Amerika Serikat. Target tersebut sedikit lebih rendah ketimbang tahun ini yang sebesar Rp15 ribu per dolar AS.
Selanjutnya, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Oils Price/ICP) sebesar US$60-70 per barel. Target ICP juga lebih lebar dari tahun ini sebesar US$70 per barel. Sedangkan lifting minyak dan gas (migas) ditargetkan sebesar 695-840 ribu barel per hari. Kemudian, lifting gas sebesar 1.191-1.300 ribu barel setara minyak per hari. Target lifting keduanya lebih tinggi dari tahun ini yang masing-masingnya sebesar 775 ribu barel per hari dan 1.250 ribu barel setara minyak per hari. (uli/agt)from CNN Indonesia http://bit.ly/2VAaXsT
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "RAPBN 2020, Pemerintah Usul Ekonomi Tumbuh 5,3-5,6 Persen"
Post a Comment