
Direktur Utama PT Karya Citra Nusantara (KCN) Widodo Setiadi mengatakan beralihnya kapal-kapal pengangkut muatan curah seperti batu bara, komoditas cair, hingga pasir yang lempar jangkar ke Pelabuhan KCN membuat beban Tanjung Priok berkurang.
Dengan demikian, dia menuturkan, peralihan tersebut bisa membuat udara di kawasan wisata lebih bersih.
"Kita sadar bahwa namanya barang curah pasti ada debu. Ini kelihatan menghasilkan udara enggak bersih, truk yang masuk juga asapnya lumayan. Pasti kalau di sini (Marunda) curahnya, di internasional port (Tanjung Priok) khusus kontainer, udara di Ancol yang jadi kawasan wisata dan bisnis jadi lebih bersih," ujar Widodo dalam keterangan tertulis, Senin (20/5).
Diketahui, Pelabuhan Marunda kini dapat melayani bongkar muat barang curah yang sebelumnya dilakukan di Tanjung Priok.
Konsep Pelabuhan KCN memang dibuat untuk menunjang pelabuhan utama Tanjung Priok yang diperuntukkan untuk aktivitas bongkar muat kontainer.
Di sisi lain, beban bongkar muat yang beralih ke Marunda membuat beban lalu lintas, baik di darat maupun laut di Priok, bisa jauh berkurang.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Marunda Iwan Sumantri sebelumnya mengatakan pengelolaan pelabuhan Marunda oleh PT KCN berdampak pada pengurangan dwelling time dan berkontribusi pada Poros Maritim.
Menurutnya, sejak pelabuhan Marunda dikelola PT KCN terjadi pengurangan dwelling time yang cukup signifikan. Hal itu, kata Iwan, karena banyak aktivitas bongkar muat yang sebelumnya dilakukan di Tanjung Priok, kini dialihkan ke Marunda.
"Banyak aktivitas bongkar muat barang curah yang sebelumnya dilakukan di Tanjung Priok, kini bisa dilayani di Marunda, sehingga secara tidak langsung mengurangi waktu bongkar muat kapal," kata Iwan. (asa)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2EjPAWO
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Barang Curah Dipindah ke Marunda, Polusi Ancol Berkurang"
Post a Comment