Investasi menjadi fokus karena komponen tersebut cepat dalam mendongkrak pertumbuhan ketimbang ekspor.
Bambang menjelaskan target pertumbuhan ekonomi sejatinya bisa dikejar oleh dua komponen utama, yaitu investasi dan ekspor. Sayangnya, realisasi investasi yang telah dikantongi Indonesia dari berbagai pihak justru melambat pada periode Januari-Maret 2019.
Penurunan investasi tersebut tak lepas dari pengaruh penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019 yang diadakan pada 17 April lalu. Menurutnya, Pemilu menjadi penghambat investasi karena berhasil membuat para investor menahan diri dan lebih memilih untuk menunggu (wait and see) hasil pesta demokrasi.
"Bisa terjadi karena Pemilu, ada wait and see, atau masih ada kekhawatiran," ucap Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/5).
Begitu pula dengan ekspor. Pemerintah mau tidak mau harus rela melihat kinerja komponen ini tak seperti yang diinginkan pada kuartal I 2019 karena pengaruh kondisi ekonomi global yang masih belum stabil. Selain itu, ia mengaku bahwa pemerintah memang masih kesulitan dalam menentukan sektor industri dan komoditas unggul.
"Kami masih kesulitan, sehingga masih bergantung kepada ekspor yang tradisional," ujarnya.
Padahal, di sisi lain, pemerintah menyadari bahwa sektor industri dan komoditas yang memegang peranan penting dalam perdagangan ekspor justru tengah tertekan. Misalnya, minyak sawit mentah (Crude Palm Oils/CPO). Sementara sektor industri dan komoditas ekspor baru tidak bisa dikembangkan semudah membalikkan telapak tangan.
[Gambas:Video CNN]
Dari kedua hal ini, menurut Bambang, langkah cepat yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengejar kembali target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini adalah mencairkan komitmen investasi yang sudah didapatkan. Bahkan, menurutnya, bila komitmen tersebut bisa segera direalisasikan, maka pemerintah tidak perlu terlalu kerja keras mencari investasi baru.
Sementara ekspor tetap harus didorong meski memerlukan waktu yang tidak singkat. "Karena ekspor kan bergantung pada kondisi global dan hal yang selama ini terlalu bergantung pada komoditas," pungkasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,07 persen pada kuartal I 2019. Pertumbuhan tersebut sedikit lebih tinggi dari kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen, namun lebih rendah dari kuartal IV 2018 sebesar 5,18 persen.
Pertumbuhan ekonomi periode Januari-Maret 2019 ditopang oleh indikator konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,01 persen, investasi 5,03 persen, ekspor minus 2,08 persen, konsumsi pemerintah 5,21 persen, konsumsi LNPRT 16,93 persen, dan impor minus 7,75 persen.
from CNN Indonesia http://bit.ly/2WsaDgZ
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bappenas Sebut Investasi Perlu Jadi Fokus demi Pertumbuhan"
Post a Comment