
Sebagai catatan, realisasi investasi sektor minerba tahun lalu mencapai US$6,5 miliar atau 105 persen dari target investasi yang sudah dipatok Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB), US$6,1 miliar.
"2021 target turun menjadi US$5,6 miliar kemudian 2022 US$4,3 miliar, kemudian 2023 turun. Karena apa? Karena ini memang pembangunan smelter sudah mulai berkurang," ungkapnya.
Kemudian, ia mengungkap bahwa kontribusi Izin Usaha Pertambangan (IUP) daerah untuk investasi juga cukup besar pada tahun ini, dengan dana mencapai US$988 juta atau sekitar Rp13,5 triliun.
[Gambas:Video CNN]
Menurut Bambang, hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah untuk bisa menciptakan iklim investasi khusus eksplorasi yang lebih menarik bagi para investor. Ia mengatakan nilai eksplorasi sendiri sangat dipengaruhi oleh harga logam
"Dibandingkan dengan pertambangan global, kita (Indonesia) juga kecil kami dalam hal ini (eksplorasi) bagaimana meningkatkan daya tarik investasi. Perkembangan investasi ini dipengaruhi harga logam. Dilihat, global non exploration budget dipengaruhi harga daripada logam," ungkapnya.
(ara/sfr)from CNN Indonesia https://ift.tt/2UKYXba
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kementerian ESDM Bidik Investasi Rp105 T dari Sektor Minerba"
Post a Comment