Search

DPR Ungkap Dugaan Persekongkolan dalam Kasus Jiwasraya

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi XI DPR menduga persekongkolan pada kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dugaan itu tercium melihat fakta yang disampaikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Mulanya, Direktur Utama KSEI Uriep Budhi mengungkapkan produk reksa dana saham yang diterbitkan oleh manajer investasi seolah-olah disiapkan khusus untuk investasi Jiwasraya. Menariknya, reksa dana tersebut hanya diisi oleh saham-saham tertentu.

"Kalau bapak menanyakan persekongkolan, kami tidak tahu persisnya. Tetapi kalau dibaca dari hasil manajer investasi yang mempunyai izin, isinya itu produknya hanya beberapa seperti taylor made untuk Jiwasraya," paparnya, Senin (10/2).


Fakta lainnya, lanjut Uriep, perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia itu menggenggam mayoritas dana kelolaan produk reksa dana saham tersebut. Ia melanjutkan biasanya produk reksa dana saham jenis terbuka dimiliki oleh beberapa investor. "Mereka banyak produknya open end (reksa dana terbuka). Tapi investornya, dilihat dari data yang kami berikan itu, let's say (katakan) asset under management (dana kelolaan) sekian, tetapi Jiwasraya isinya rata-rata di range 70 persen-90 persen," ungkapnya.

Menanggapi fakta tersebut, Anggota Komisi XI Mukhamad Misbakhun menduga hal tersebut merupakan konspirasi dari pihak manajemen Jiwasraya dengan manajer investasi.

"Produk itu dibuat khusus untuk Jiwasraya? Kalau istilah bapak taylor made, jadi mereka membuat produk investasi khusus untuk Jiwasraya? Kalau begitu, kami sudah dapat jawabannya, ini konspirasi," tegasnya.

Pernyataan Misbakhun diamini oleh Wakil Ketua Komisi XI Amir Uskara. Ia juga menilai hal tersebut sebagai indikasi konspirasi dalam kasus Jiwasraya. "Saya kira kami sepakat (dugaan konspirasi)," ucapnya.

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengungkapkan daftar saham berkinerja buruk yang membuat Jiwasraya sakit.

Portofolio saham yang dimiliki perusahaan lewat reksa dana mencakup saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT SMR Utama Tbk (SMRU), Semen Baturaja, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, PP Properti, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), dan PT Hanson International Tbk (MYRX).

Manajemen lawas Jiwasraya banyak menginvestasikan dana di aset berisiko tinggi (high risk) demi mengejar untung selangit. Tercatat, sebesar 22,4 persen dari total aset ditempatkan di saham bervaluasi rendah (undervalue) dan hanya 5 persen ada di saham LQ-45.

Kemudian, sebanyak 59,1 persen diinvestasikan di reksa dana saham. Hexana bilang mayoritas reksa dana dikelola perusahaan manajer investasi berkinerja buruk. Hanya 2 persen dana yang diinvestasikan di reksa dana dan saham dikelola perusahaan manajer investasi berkualitas.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/bir)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2H6vSiy
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "DPR Ungkap Dugaan Persekongkolan dalam Kasus Jiwasraya"

Post a Comment

Powered by Blogger.