Search

Dari Cokelat Turun ke Novel, Giovanni Ferrero Jadi Miliarder

Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa yang tidak kenal kelezatan cokelat Ferrero Rocher atau selai cokelat Nutella? Jawabnya, nyaris tidak ada. Kelezatan cokelat Ferrero Rocher dan selai Nutella boleh dibilang mendunia. Namun, apakah Anda pernah mendengar nama Giovanni Fererro?

Giovanni adalah bos Ferrero Group, produsen cokelat kedua terbesar di dunia. Namanya memang kalah populer dibandingkan cokelat-cokelat yang diproduksinya, karena ia cenderung sembunyi di balik sukses besar pabrik cokelat warisan sang kakek.

Media barat bahkan mendapuk Giovanni sebagai pria misterius. Meskipun, namanya masuk dalam daftar orang terkaya nomor 39 di dunia. Berdasarkan Forbes, Giovanni mengantongi kekayaan bersih sebesar US$24,6 miliar atau Rp344 triliun (setara Rp14 ribu per dolar AS).


Pria kelahiran Farigliano, Italia, 21 September 1964 lalu itu menjadi CEO tunggal Ferrero Group pada 2011 ketika sang kakak, Pietro Ferrero, meninggal dunia karena kecelakaan sepeda. Bisnis kakak beradik itu merupakan warisan dari sang kakek yang berhasil jadi perusahaan penganan terbesar sejak zaman Perang Dunia II.
Giovanni Ferrero, Miliarder Cokelat dan NovelNutella, selai cokelat produksi Ferrero Group, perusahaan besutan Giovanni Ferrero. (Justin Sullivan/Getty Images).
Namun, Giovanni tidak betah berlama-lama duduk di kursi CEO. Ia meyakini prinsip busur panah dalam berbisnis, yang artinya semakin jauh anak panah ditarik, semakin jauh pula anak panah bisa dilemparkan.

Akhirnya, pada 2015 lalu ia memutuskan pindah ke kursi ketua eksekutif. Kemudian, ia merekrut Lapo Civiletti sebagai CEO baru perusahaan. Keputusan merekrut CEO yang bukan anggota keluarga merupakan kebijakan pertama Ferrero Group.

Di tahun yang sama, Ferrero Group menambah daftar produk, seperti permen Tic Tac, Kinder, Baby Ruth, Butterfinger, Crunch Candy Bar, Keebler, Famous Amos, serta Little Brownie Bakers. Produk-produk ini bukan lah merek internal Ferrero Group, melainkan hasil dari akuisisi sejumlah perusahaan.

Ya, perusahaan mengakuisisi sejumlah usaha, seperti membeli usaha cokelat Inggris Thorntons senilai US$170 juta pada 2015. Lalu, Butterfinger dan Baby Ruth, pemasok permen Nestle, senilai US$2,8 miliar pada 2018, serta bisnis kue Kellogg pada 2019.

Aksi korporasi tersebut sangat kontras dengan rencana bisnis Michele Ferrero, sang ayah, yang selama ini duduk di kursi ketua eksekutif. Menurutnya, bisnis perusahaan selama lebih dari 70 tahun, selalu fokus mengembangkan cokelat buatan sendiri dan membangun merek internal.

Kekontrasan lain ialah ketika Ferrero Group, perusahaan yang dikenal paling tertutup di dunia, mulai mengundang media untuk tur melihat pabriknya di Alba, Italia. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah, Giovanni melakukan sesi wawancara dengan media.

Sebelumnya, Ferrero Group melarang kegiatan melihat pabrik. Ada kekhawatiran proses produksi dan resep rahasia cokelat buatan keluarga dicontek kompetitornya.

Giovanni memang misterius. Bisnisnya pun dijalankan dari kediamannya di luar Italia, yaitu Brussel, Belgia. Sembari ia menggeluti hobi menulis novel. Sampai saat ini, ia menerbitkan delapan novel. Beberapa di antaranya berlatar di Afrika, tempat ia menghabiskan masa remajanya.

Sejumlah media barat menggambarkan Giovanni sebagai pria kurus yang jarang tertawa. Meski kerap berpakaian bagus, ia sama sekali tidak terlihat seperti pemilik pabrik bernilai miliaran dolar AS.

Menurut Forbes, nilai perusahaannya pada awal tahun ini melejit naik 43,1 persen dibanding awal 2019 lalu. Itulah alasan Giovanni berhasil menyalip kekayaan para pendahulunya, seperti Michael Dell dan Elon Musk.

Givanni menikah dengan Paola Rossi dan dikabarkan memiliki dua putra. Namun, kabar lain menyebut Giovanni tidak memiliki anak. Untuk urusan pribadi, ia menutup rapat-rapat kehidupan personalnya dari publik.

[Gambas:Video CNN]

(bir)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2OXZHpX
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Dari Cokelat Turun ke Novel, Giovanni Ferrero Jadi Miliarder"

Post a Comment

Powered by Blogger.