"Di sana (China) juga tetap kami jalankan sesuai prosedur negara penerima ekspor kita," kata Agus pada Pembukaan Rakernas Pembangunan Pertanian 2020 dikutip dari Antara, Selasa (28/1).
Agus menilai China masih menjadi pasar utama bagi Indonesia sehingga pemerintah belum mengeluarkan kebijakan khusus terkait pembatasan produk impor dari negara tersebut.
Sepanjang 2019 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat China masih menjadi pasar ekspor nonmigas terbesar bagi Indonesia. Total nilai ekspor Indonesia ke China mencapai US$25,85 miliar atau sekitar 16,68 persen terhadap total ekspor. "Karena berkaitan dengan negara China, sangat besar dengan 1,7 miliar penduduk. Jadi potensinya besar sekali," kata Agus.
Soal pembatasan produk impor dari China dan negara-negara terdampak lainnya, Agus menambahkan bahwa Kemendag masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian mengingat Virus Corona ini merupakan kejadian baru.
"Pembatasan lainnya akan kami lihat dan evaluasi karena kejadian sangat baru dan berkembang sangat cepat. Kami harus antisipasi," ujarnya.
Sebagai informasi, Virus Corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir 2019 lalu. Hingga kini, virus itu setidaknya sudah menjalar ke Taiwan, Nepal, Jepang, Korea Selatan, Kamboja, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Perancis, dan Jerman.
Setidaknya, saat ini 82 orang meninggal dan lebih dari 2.700 orang telah terinfeksi Virus Corona.
(Antara/sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/36Dlmd2
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mendag Yakin Wabah Virus Corona Tak Ganggu Ekspor ke China"
Post a Comment