Menurut Fitch, pertumbuhan ekonomi cukup stabil karena beban utang pemerintah relatif rendah dibandingkan negara peers dengan rating yang sama. Porsi utang pemerintah diperkirakan berada di kisaran 30,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sepanjang tahun ini.
Sekalipun rasio utang meningkat, namun Fitch memandang Indonesia tetap bisa mempertahankan defisit anggaran di kisaran 3 persen dari PDB. Sebab, Fitch melihat ada reformasi struktural dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, investasi, dan sumber-sumber pembiayaan baru.
Reformasi struktural itu salah satunya berupa kebijakan omnibus law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja. Di sisi lain, Fitch memandang inflasi juga terkendali, sehingga turut mendorong aliran investasi asing dan memperkuat kondisi keuangan eksternal Indonesia. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat penilaian Fitch sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi dalam negeri. Perry mengklaim hal ini berkat bauran kebijakan bank sentral nasional dalam beberapa waktu terakhir.
"Afirmasi rating Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil merupakan bentuk pengakuan Fitch atas kondisi perekonomian Indonesia yang berdaya tahan di tengah dinamika perekonomian global," kata Perry, Jumat (24/1).
Kendati begitu, Perry mengatakan bank sentral nasional akan terus memperhatikan perkembangan ekonomi global ke depan. Begitu pula dengan prospek ekonomi Tanah Air.
"Caranya dengan memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah guna mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia," pungkasnya.
(uli/sfr)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2vgCiZC
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fitch Ratings Pertahankan Kualitas Surat Utang Indonesia"
Post a Comment