Buat Wakaf Saham, Rumah Zakat Targetkan Raup Rp30 M

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Yayasan Rumah Zakat Nur Efendi mengatakan himpunan dana zakat dan wakaf sepanjang 2019 mencapai Rp354 miliar. Himpunan tersebut naik 20 persen dari tahun lalu.

"Untuk 2019 secara keseluruhan (dana Yayasan Rumah Zakat) tumbuh 20 persen dari penghimpunan dana sebesar Rp354 miliar," ucap Nur Efendi, Selasa (21/1).

Efendi menyatakan bahwa tren kenaikan diprediksi masih terus berlanjut. Dirinya optimis dapat mencapai target 2020 sebesar 30 persen.

Untuk mencapai target tersebut pihaknya akan mendongkrak penghimpunan melalui wakaf saham. Wakaf saham sendiri merupakan produk atau inovasi baru, sebelumnya wakaf hanya berupa tanah, bangunan mau pun uang. Menurut Efendi, wakaf terus mengalami pertumbuhan seiring dengan positifnya respon masyarakat Indonesia. Dengan penerbitan wakaf saham, Rumah Zakat menargetkan dapat menghimpun dana minimal Rp20 miliar hingga Rp30 miliar.

Kampanye edukasi dan sosialisasi mengenai wakaf saham akan terus dilakukan demi meraih potensi maksimal yaitu Rp50 miliar.

Saat ini, perkembangan pasar modal syariah di Indonesia mengikuti tren positif. Berdasarkan data BEI per Desember 2019, jumlah investor pasar modal syariah di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 54 persen dari sebelumnya menjadi 68.599 investor.

Yayasan Rumah Zakat menyebut bahwa investasi yang selama ini dilakukan secara fisik ke 10 rumah sakit atau klinik dan 18 sekolah nantinya akan juga merambah ke pasar modal. Dividen saham syariah dinilai akan menyumbang kemanfaatan jangka panjang yang lebih besar kepada pemegang wakaf.

Meski akan beralih ke model investasi seperti saham dan properti, Efendi menyakinkan bahwa model investasi yang dilakukan akan mengikuti koridor yang ada yaitu koridor syariah.

"Ini disebut wakaf produktif, yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Selama ini masyarakat tidak tahu, nanti akan kami sosialisasikan. Mengedukasikan kalau filantrofi tak hanya zakat, ada wakaf yang manfaatnya lebih besar dan jangka panjang," paparnya di Gedung Bursa Efek Indonesia.

[Gambas:Video CNN] (wel/age)

Let's block ads! (Why?)