
"Kalau berkepanjangan tentu akan berpengaruh karena akan mengganggu distribusi barang, di daerah sentra produksi akan kurangi jumlah produksi," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Kamis (2/1).
Menurutnya, komponen pengeluaran yang paling rawan meningkat inflasinya akibat banjir adalah kelompok bahan makanan seperti, beras, daging ayam, sayur-sayuran, dan lainnya.
"Biasanya ke bahan makanan, tapi kalau cuma satu titik semoga tidak. Tentu akan berpengaruh tapi kalau itu continue, tapi kalau tidak ganggu distribusi dan listrik, tentu jadi tidak terganggu," terangnya.
Kendati begitu, ia berharap bencana banjir Jabodetabek tidak secara langsung mengerek inflasi. Harapannya, bencana ini bisa segera ditanggulangi sehingga tidak meningkatkan pengeluaran masyarakat secara signifikan.
Banjir di Jabodetabek terjadi sejak Rabu (1/1) dini hari. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut dan kirim air dari Bendungan Katulampa di Bogor, Jawa Barat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten. Titik banjir terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat sebanyak 97 titik, DKI Jakarta 63 titik, dan Banten 9 titik.
Banjir di Jawa Barat terjadi di Kota Bekasi sebanyak 32 titik, Kota Bekasi 53 titik, dan Kabupaten Bogor 12 titik. Banjir di Brovinsi Banten terjadi di Kota Tangerang 3 titik dan Tangerang Selatan 6 titik.
[Gambas:Video CNN]
Sementara banjir di DKI Jakarta tersebar di Jakarta Barat sebanyak 7 titik, Jakarta Pusat 2 titik, Jakarta Selatan 39 titik, Jakarta Timur 13 titik, dan Jakarta Utara 2 titik. Sejak terjadi banjir, BNPB mencatat jumlah pengungsi telah mencapai 31.232 orang pada Rabu malam. Sedangkan jumlah korban meninggal sudah mencapai 16 jiwa pada Kamis (2/1).
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan khusus wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berpotensi hujan petir pada siang jelang sore hari. Prediksi tersebut dikutip dari laman resminya pada hari ini.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan pada siang dan sore hari," demikian peringatan dini dari petugas prakiraan cuaca (forecaster) BMKG. (uli/agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2FbOvk5
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BPS Sebut Banjir Jakarta Bisa Kerek Harga Bahan Pokok"
Post a Comment