Namun nasib rupiah tak dialami mata uang lain. Pasalnya, pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Won Korea terpantau menguat 0,24 persen, peso Filipina 0,14 persen, dan yuan China 0,06 persen.
Selanjutnya, dolar Taiwan juga menguat 0,03 persen serta dolar Singapura dan ringgit Malaysia menguat tipis 0,02 persen. Pelemahan terjadi pada yen Jepang sebesar 0,17 persen, lira turki sebesar 0,03 persen, dan baht Thailand melemah tipis 0,01 persen terhadap dolar AS.
Sementara dolar Hong Kong berada di posisi stagnan dan tak bergerak terhadap dolar AS.
Menurut Ariston, rupiah diprediksi akan semakin melemah karena aksi Presiden AS Donald Trump yang menandatangani Rancangan UU Demonstran Hong Kong pada pekan lalu.
[Gambas:Video CNN]
"Kekhawatiran pasar masih membayangi prospek tersebut karena AS merilis UU Hong Kong. Ini akan memberikan tekanan ke rupiah," kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (2/12).
Lebih lanjut, Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.150 per dolar AS hari ini.
(ara/agt)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2Rcm10O
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Turun ke Rp14.120 per Dolar AS Tertekan Perang Dagang"
Post a Comment