Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.271 per dolar AS, atau menguat dibanding kemarin yakni RP14.334 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah berada dalam rentang Rp14.262 hingga Rp14.275 per dolar AS.
Hari ini, sebagian besar mata uang utama Asia memang menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,01 persen, dolar Hong Kong menguat 0,06 persen, ringgit Malaysia menguat 0,13 persen, peso Filipina menguat 0,31 persen, dan won Korea Selatan mengaut 0,83 persen.
Hanya saja, terdapat mata uang yang juga melemah terhadap dolar AS seperti dolar Singapura sebesar 0,02 persen, yuan China sebesar 0,02 persen, dolar Singapura sebesar 0,07 persen, dan rupee India sebesar 0,1 persen.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah memang tengah mendapat angin segar pada perdagangan hari ini. Penguatan datang dari beberapa sumber.
Pertama, aksi tunggu pelaku pasar masih menunggu (wait and see) terhadap rapat penentuan arah kebijakan suku bunga acuan komite pasar terbuka federal (FOMC).
Penantian pelaku pasar untuk menggenggam dolar AS kini lebih mendebarkan lantaran ada dugaan bank sentral AS The Fed berencana menurunkan suku bunga acuannya. Adapun, kepastian tersebut baru akan muncul Kamis (20/6) dini hari nanti.
Kedua, kelanjutan drama perang dagang antara AS dan China. Rencananya, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu di pertemuan G-20 pada pekan depan untuk membahas damai perang dagang.
[Gambas:Video CNN]
"Bahkan Trump juga mengatakan bahwa ia memiliki percakapan telepon yang sangat bagus dengan Xi Jinping," terang Ibrahim, Rabu (19/6).
Ibrahim meramalkan rupiah besok akan melanjutkan penguatan. Dalam pembukaan pagi, ia meramalkan rupiah akan menguat ke kisaran Rp14.220-14.308 per dolar AS.
from CNN Indonesia http://bit.ly/2WPZNpy
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sinyal Damai Dagang Angkat Rupiah ke Rp14.270 per Dolar AS"
Post a Comment