
"Dunia sudah mengarah ke penurunan suku bunga. Tidak ada negara yang berpikir untuk menaikkan suku bunga, satu per satu tinggal waktunya saja," ucap Wimboh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/6).
Begitu pula dengan Indonesia, sambungnya. Menurutnya, BI perlu segera mengikuti langkah kebanyakan bank sentral negara lain untuk menjaga keseimbangan pasar. "Indonesia sudah waktunya juga, lebih cepat lebih bagus. Tapi timing (pemilihan waktu) dan berapanya biar dihitung Bank Indonesia," ungkapnya. Menurutnya, bank sentral nasional perlu menurunkan tingkat bunga acuan karena penurunan tingkat bunga acuan biasanya akan diikuti dengan penurunan tingkat bunga kredit di perbankan. Bila bunga kredit menurun, maka dunia usaha dan masyarakat bisa mendapat sumber likuiditas yang lebih murah untuk menggerakkan roda ekonomi domestik. Dunia usaha, katanya, bisa meningkatkan produksi, termasuk barang yang bisa diekspor ke pasar internasional. Sementara masyarakat bisa melakukan konsumsi dengan lebih tinggi. Hasilnya, gerak ekonomi domestik yang bergairah merupakan bantalan utama ketika perekonomian global tengah lesu. Apalagi, isu ketegangan hubungan perdagangan dunia turut menambah potensi penurunan ekonomi ke depan. "Ini untuk memitigasi potensi penurunan ekonomi dunia yg diproyeksikan juga akan turun dan memberikan ruang gerak yang lebih luas kepada pengusaha," terangnya. (uli/agt)
from CNN Indonesia http://bit.ly/31t47cM
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "OJK Nilai BI Perlu Turunkan Suku Bunga demi Rangsang Ekonomi"
Post a Comment