
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H Purnomo mengungkapkan pemerintah tengah membangun proyek pelabuhan terintegrasi di Kawasan Patimban. Di sekitar pelabuhan, pemerintah juga menyiapkan kawasan industri. Karenanya, Kawasan Patimban memerlukan infrastruktur listrik yang memadai.
"Mau tidak mau listrik kan sangat dibutuhkan untuk Pelabuhan Patimban," ujar Agus dalam sambutannya pada acara penandatanganan kesepakatan di kantornya, Senin (13/5).
Ia memperkirakan total kebutuhan listrik di Kawasan Patimban berkisar 50 MegaWatt (MW). Namun, angka itu bisa berubah sesuai kebutuhan.
Ia juga berharap PLN bisa menyediakan listrik dengan tarif yang bisa bersaing dengan negara lain. Dengan demikian, ongkos logistik bisa lebih efisien.
Di tempat yang sama, Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin mengungkapkan saat ini kapasitas PLN sangat mencukupi untuk memasok kebutuhan listrik di Kawasan Patimban.
Terlebih, sejumlah pembangkit listrik akan mulai beroperasi mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap dengan kapasitas 1000 MW pada 2019, PLTU Batang dengan kapasitas 2x1000 MW (2020), PLTU Tanjung Jati 2x600 MW (2021), dan kemudian PLTU Indramayu 1000 MW (2023/2024).
"Sebenarnya, Patimban bisa kami suplai dari Indramayu karena (kapasitas) di sana cukup sekali," imbuh dia.
Terkait tarif, Amir juga menjamin tarif listrik industri untuk tegangan tinggi PLN merupakan salah satu yang termurah di Asia Tenggara. Saat ini, tarif listrik industri tegangan tinggi PLN ada kisaran Rp950 per kiloWatthour (kWh).
"(Tarif listrik tegangan tinggi) yang termurah itu Vietnam yang bedanya Rp5 sampai Rp10 per kWh (dengan Indonesia). Jadi, kami berusaha untuk mengalahkan Vietnam untuk tarif terendah untuk tegangan tinggi," terang Amir.
Lebih lanjut, untuk mendukung penyediaan listrik di Kawasan Patimban, perseroan berencana membangun gardu induk dengan total investasi berkisar Rp100 miliar.
[Gambas:Video CNN]
Sebagai informasi, Proyek Pembangunan Patimban didanai oleh pinjaman dari Jepang melalui Japan International Coorporation Agency (JICA) sebesar 118,9 juta yen atau sekitar Rp 14,17 triliun dan pendanaan dari dalam negeri senilai US$ 90 juta.
Saat ini, pemerintah tengah menyelesaikan Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban Tahap I berupa pembangunan terminal kendaraan (car terminal) dan terminal petikemas. Rencananya, terminal kendaraan ini mulai beroperasi pada awal tahun depan.
(sfr/bir)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2VkWQrp
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PLN Bakal Suplai Listrik Pelabuhan Patimban"
Post a Comment