
Darmin menilai pelemahan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi sejak pembukaan pagi tadi tak akan berlangsung lama.
"Ya itu namanya euforia pasar. Pasar itu suka sentimental saja," tuturnya, Rabu (22/5).
Darmin mengklaim secara keseluruhan aksi massa yang terjadi masih bisa dikendalikan oleh aparat keamanan. Oleh karena itu, efeknya juga tidak besar untuk ekonomi dalam negeri.
"Kalau hanya begitu ya tidak terlalu besar, ya paling orang kemudian lihat-lihat soal investasi," ujar dia.
Mengutip RTI Infokom, IHSG pada pukul 11.17 WIB terkoreksi 0,22 persen ke level 5.937. Pelaku pasar asing di pasar reguler tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp17,63 miliar, sedangkan di all market masih beli bersih atau net buy Rp845,12 miliar.
Sementara itu, rupiah kini sudah menyentuh area Rp14.515 per dolar Amerika Serikat (AS) dengan pelemahan 0,24 persen atau 35 poin. Bila dilihat sejak pagi rupiah bergerak dalam rentang Rp14.470-Rp14.515 per dolar AS.
Diketahui, pihak kepolisian menangkap 20 peserta aksi unjuk rasa yang diduga sebagai provokator sehingga mengakibatkan kericuhan pada aksi yang berlasung sejak 21-22 Mei. Pemeriksaan dilakukan di Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat.
Bentrokan antara aparat dengan massa kemarin terjadi selama kurang lebih lima jam di Jalan Wahid Hasyim - KH Mas Mansyur-Tanah Abang tadi malam hingga dini hari. Massa mulai berkumpul di kantor Bawaslu setelah pukul 21.00 WIB kemarin.
Kemudian, kondisi semakin tak kondusif hingga akhirnya massa berlarian ke Jalan Wahid Hasyim. Gas air mata pun berturut-turut ditembakkan karena massa tak ingin dibubarkan.
Rumah Sakit Budi Kemuliaan menyebut korban akibat kerusuhan semalam mencapai 17 orang. Mereka dibawa ke rumah sakit karena berbagai macam sebab, seperti terkena tembakan. Dua orang di antaranya sudah dirujuk ke RS Tarakan.
[Gambas:Video CNN] (aud/lav)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2JvLLCh
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menko Darmin Yakin Aksi 22 Mei Tak Berdampak pada Investasi"
Post a Comment