
Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan pengetatan pengamanan dilakukan dengan menambah jumlah petugas keamanan dan pemeriksaan kepada calon penumpang di semua stasiun. Khusus untuk Stasiun Bundaran HI, pengetatan pengamanan dilakukan dengan menutup tiga dari enam pintu masuk yang ada. Ketiga pintu yang ditutup antara lain berada di depan Plaza Indonesia, dekat Kedutaan Jepang, dan dekat proyek menara baru di Jalan Thamrin.
"Pintu timur masih dibuka, yang depan Plaza Index, Pertamina Lubricant, dan Sinarmas Tower," katanya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/5).
Jika situasi semakin tidak kondusif, manajemen MRT Jakarta berpotensi menutup tiga pintu masuk yang tersisa.
"Jadi kami monitor terus petugas pengamanan kami siaga di setiap pintu masuk untuk tahu setiap kondisi terakhir,"
Kamaluddin mengatakan agar keamanan tersebut bisa dijaga dengan baik, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan polisi dan TNI .
"Poinnya, petugas keamanan kami menjaga dan waspada di masing-masing pintu masuk antisipasi jika ada penambahan massa yang tidak normal," katanya.
Jakarta diwarnai aksi unjuk rasa besar dalam dua hari belakangan ini. Unjuk rasa dilakukan untuk memprotes hasil Pemilihan Presiden 2019.
Di sejumlah titik, seperti, Tanah Abang dan Petamburan, unjuk rasa diwarnai oleh kerusuhan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kerusuhan telah mengakibatkan enam orang meninggal.
"Korban sejauh ini ada enam korban meninggal. Di RS Tarakan ada 2. Kemudian di Pelni. Dan di RS Budi Kemuliaan RSCM dan di RS AL Buntoharjo," kata Anies di RSUD Tarakan, Rabu (22/5) pagi. (ulf/agt)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2YGd9kA
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kerusuhan 22 Mei, MRT Perketat Pengamanan Stasiun Bundaran HI"
Post a Comment