
Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas mengatakan pelemahan IHSG juga terlihat dari segi teknikal. Namun, bukan berarti indeks akan berakhir di bawah level 6.000.
"Profit taking diperkirakan berlanjut menjelang libur panjang hari raya Lebaran," papar Dennies dalam risetnya.
Ia meramalkan IHSG bergerak dalam rentang support 5.976-6.004 dan resistance 6.089-6.146. Pelaku pasar tetap bisa melakukan akumulasi pada saham-saham tertentu, misalnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Sama seperti Dennies, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah belum melihat 'hilal' yang mengindikasikan pasar saham dalam negeri bakal kembali ke teritori positif. Menurutnya, IHSG masih akan melemah dalam jangka pendek.
Terlebih, indeks kini berada dalam jenuh beli (overbought) usai menguat cukup signifikan beberapa hari terakhir. Kendati demikian, Lanjar menyebut IHSG masih akan berada di area 6.000.
"Kami prediksikan IHSG bergerak menguji support dengan rentang pergerakan 6.000-6.116," ucap Lanjar melalui risetnya.
Beberapa saham yang patut dicermati, kata Lanjar, antara lain PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
[Gambas:Video CNN]
IHSG kemarin terpantau anjlok 1,07 persen ke level 6.033. Pelaku pasar asing tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp302,73 miliar.
Pelemahan juga terjadi di bursa saham Wall Street tadi malam. Dow Jones terkoreksi 0,93 persen, S&P500 0,84 persen, dan Nasdaq Composite 0,39 persen. (aud/agi)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2Kd4gLh
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Diramal Kian Loyo Akibat Aksi Ambil Untung"
Post a Comment