Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan pelaku pasar kini sedang mencermati kelanjutan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Pelaku pasar khususnya fokus pada perkembangan negosiasi antara dua negara tersebut.
"Pergerakan akan dipengaruhi perkembangan dari negosiasi dagang China dan Amerika Serikat," papar Dennies melalui risetnya.
Walaupun diprediksi menguat, tapi Dennies melihat IHSG masih bergerak di area 6.200-6.300. Tepatnya, ia memproyeksi IHSG berada dalam rentang support 6.249-6.273 dan resistance 6.316-6.335.
"IHSG membentuk formasi morning doji star mengindikasikan potensi penguatan," terang Dennies.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan aliran modal asing masih cukup ampuh jadi penopang bagi IHSG. Hal itu mengartikan ekonomi dalam negeri masih kondusif.
"Perjalanan IHSG pada awal pekan bulan kelima masih menunjukkan pola tren kenaikan dalam jangka panjang," ungkap William melalui risetnya.
William meramalkan IHSG berada dalam rentang support 6.198 dan resistance 6.336. Ia menyarankan pelaku pasar mencermati saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Sebagai informasi, IHSG akhirnya berbalik arah menguat pada Selasa (7/5) kemarin. Indeks ditutup di level 6.297 dengan penguatan 0,65 persen atau 40,96 poin.
Namun, bursa saham Wall Street masih saja menetap di zona merah. Dow Jones terpantau melemah 1,79 persen, S&P500 1,65 persen, dan Nasdaq Composite 1,96 persen. (aud/agi)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2GZ8rHe
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Berpotensi Kembali Menghijau"
Post a Comment