Search

Global Melemah, KEIN Sebut RI Perlu Pertajam Strategi Ekspor

Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai Indonesia perlu mengembangkan strategi ekspor di tengah pelemahan ekonomi global. Pasalnya, ekspor masih menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi selain investasi.

Anggota KEIN Hendri Saparini mengatakan salah satu cara untuk mengembangkan pasar ekspor adalah dengan memperluas negara tujuan ekspor. Selama ini, lanjutya, ekspor Indonesia masih berkutat di pasar tradisional, meliputi Amerika Serikat, China, dan Jepang.

Kondisi tersebut, menurut dia, membuat pasar ekspor Indonesia terancam saat negara-negara tersebut bergejolak, seperti yang kini terhadi akibat perang dagang AS-China.

"Sekarang kalau kita mau dorong ekspor, tidak bisa dengan strategi perdagangan semata. Political economy harus kita terapkan untuk cari pasar baru yang bisa serap ekspor kita," ujarnya, Senin (27/5).


Ia mencontohkan beberapa negara potensial untuk memperluas pasar ekspor adalah Rusia dan Saudi Arabia. Guna menggaet pasar baru itu, menurut dia, pemerintah perlu memperbaharui strategi pemasaran produk ekspor Indonesia.

"Misalnya, kita kirim jamaah umroh jutaan ke Makkah dan Madinah, tetapi kita tidak pernah coba kaitkan kebijakan umroh dengan barang-barang yang bisa diekspor ke Madinah, ini tidak ada," imbuhnya.

Selain ekspor, ia menyebutkan pemerintah juga perlu menggenjot konsumsi baik dari konsumsi rumah tangga (RT), konsumsi pemerintah, maupun konsumsi sektor swasta. Pasalnya. ,emirida penurunan tingkat konsumsi pada tahun ini khususnya jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi pada periode Pemilihan Umum (Pemilu). Ia menyatakan semestinya ada pertumbuhan konsumsi swasta dan belanja pemerintah yang lebih tinggi pada periode berlangsungnya pesta demokrasi.

Pada kuartal I 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01 persen dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,07 persen.

"Kalau mengikuti time series (secara historis) tiap kali tahun Pemilu pasti pertumbuhan akan lebih tinggi. Konsumsi rumah tangga akan lebih tinggi tapi 2019 berbeda. Jadi kami melihat kalau ternyata ini ada perubahan, apa yang membuat adanya perubahan, mungkin karena gadget. Itu perlu kami analisis," tuturnya.


Anggota KEIN Benny Pasaribu masih meyakini jika ekspor dan investasi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah pelemahan ekonomi global. Asal, ekspor dan investasi mampu menyerap banyak tenaga kerja.

"Saya optimis inevstasi dan ekspor basa ditingkatkan asalkan kita fokus kepada sektor yang menggerakkan rakyat banyak," katanya.

Ia merincikan ada empat sektor yang bisa menjadi andalan ekspor dan investasi, yakni industri agrobisnis, ekonomi maritim, ekonomi kreatif, dan pariwisata. Menurut dia, empat sektor ini paling banyak menyerap tenaga kerja mencapai 80 persen-90 persen, sehingga akan memberikan efek domino positif kepada perekonomian rakyat.
[Gambas:Video CNN]
"Memilih sektor itu seperti memilih pemain sepakbola, empat sektor ini adalah pilihan paling possible (memungkinkan) yang kita dorong untuk maju bertanding ke pasar global," katanya.

Untuk diketahui, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan sebesar US$2,5 miliar pada April 2019. Kinerja ini anjlok dibanding neraca perdagangan Maret yang mencatat surplus US$540,2 juta. Tercatat, ekspor April di angka US$12,6 miliar sementara impornya di angka US$15,10 miliar. (ulf/agi)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia http://bit.ly/2X8exfz
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Global Melemah, KEIN Sebut RI Perlu Pertajam Strategi Ekspor"

Post a Comment

Powered by Blogger.