
Kelangkaan tersebut membuat harga bawang putih melonjak tinggi hingga menyentuh Rp80 ribu per Kilogram (Kg) di pasar tradisional. "Memang pasokannya kurang. Bawang putih tergantung dari luar (impor) dan bawang merah kemarin baru panen," tuturnya. Agar kenaikan harga di Ramadan tak terulang, ia menyatakan sebenarnya Kemendag telah mengantisipasinya dengan melakukan rapat koordinasi (rakor) baik di tingkat pusat maupun daerah. Tahun ini, rakor antisipasi lonjakan harga pangan sudah dimulai sejak Maret 2019.
Hasil rapat itu selanjutnya ditindaklanjuti dengan penerjunan tim ke lapangan untuk memantau harga dan pasokan bahan pokok di pasar.
Upaya tersebut disebutnya telah membuahkan hasil dimana dalam dua tahun terakhir harga bahan pokok terpantau stabil jelang Ramadan.Pun ada kenaikan, ia mengklaim hanya terjadi pada beberapa komoditas tertentu. Untuk saat ini, kenaikan terjadi pada bawang putih akibat kelangkaan pasokan di pasar.
Selain menerjunkan tim di lapangan untuk memantau harga, Kemendag juga bekerja sama dengan satuan tugas (satgas) pangan. Satgas pangan bertugas untuk mengawasi jika ditemukan oknum pedagang yang sengaja mengerek harga untuk mendapatkan keuntungan pribadi. "Jadi rapat di daerah bukan hanya Dinas Perdagangan tetapi juga instansi terkait dan juga satgas pangan. Satgas pangan bersama dengan Kepala Dinas Daerah benar-benar memantau pergerakan harga di daerah," tuturnya. (ulf/agt)from CNN Indonesia http://bit.ly/2VqANEy
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bahan Pokok Mahal, Kemdag Salahkan Pedagang"
Post a Comment